Rabu, 04 April 2012

Aladin dan Lampu Ajaib

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Saya ingin menceritakan sebuah cerita dengan judul " Aladin dan Lampu Ajaib ".




     Dahulu di kota Persia ada seorang ibu tinggal dengan anak laki-laki yang bernama aldin. Disuatu hari pada saat aladin sedang bermain ada seorang laki-laki yang mendekati ia. Kemudian, aldin diakui sebagai keponakannya oleh laki-laki itu . Dengan seizin ibu aladin untuk membantunya , laki-laki itu mengajak aladin pergi ke luar kota . Jalan yang ditempuh sangat jauh . Kepada pamannya aladin mengeluh kecapen, tetapi ia malah dibentak dan di suruh mencari kayu bakar, kalau aladin tidak melakukannya ia akan di bunuh . Aladin akhirnya sadar bahwa itu bukan pamannya melainkan itu adalah seorang penyihir . laki-laki penyihir itu kemudian menyalakan api dengan kayu bakar dan mulai mengucapkan mantera . “ Kraaak ,,,,,,,,,, ’’ tiba-tiba tanah menjadi berlubang seperti gua . 

   Didalam gua tersebut terdapat tangga sampai ke dasarnya . “ Ayo turun ! itu ’’ seru si penyihir . “ Tidak, aku takut turun ke sana ’’, jawab aladin . Kemudian penyihir mengeluarkan sebuah cincin dan memberikannya kepada aladin . “ Ini adalah cincin ajaib, cincin ini akan melindungimu ’’, kata si penyihir itu kepada aladin . Akhirnya aladin menuruni tangga itu dengan perasaan takut . Sesampai di dasar ia menemukan pohon-pohon berbuah permata . Setelah buah permata dan lampu yang ada di bawahnya, ia segera menaiki tangga kembali . Tetapi, pintu gua tersebut tertutup sebagian . “ Cepat berikan lampunya !’’ , seru penyihir kepada aladin . “ Tidak ! Lampu ini akan aku berikan setelah aku keluar ’’, jawab aladin . Setelah berdebat, si penyihir menjadi tidak sabar dan akhirnya “ Brakk ! ’’ pintu lubang ditutup oleh penyihir lalu meninggalkan aladin yang terkurung di lubang bawah tanah . Aladin pun menjadi sedih, dan duduk termenung . Aladin berkata “ Aku lapar, aku ingin bertemu ibu, Tuhan tolonglah aku !” . Kemudian aladin merapatkan kedua tangannya dan mengusap jari-jarinya . Tiba-tiba, sekelilingnya menjadi merah dan asap membumbung dan bersamaan itu muncullah seorang raksasa . aladin sangat ketakutan. Aladin berkata “ Maafkan saya, karena telah mengagetkan Tuan “, saya adalah peri cincin kata raksasa itu. Kemudian aladin meminta suatu permintaan kepada peri cincin itu, aladin meminta untuk dia dibawa pulang kerumahnya . kemudian peri cincin tersebut menyeruh aladin untuk menaiki punggungnya dan kemudian segera pergi dari tempat tersebut . Dalam waktu yang singkat aladin pun telah sampai di rumah . Peri cincin tersebut pun menyuruh aladin untuk memanggil dirinya apabila sedang membutuhkan pertolongan. Setelah sesampainya aladin di rumah, ia langsung menceritakan kepada ibunya apa yang dialaminya. Pada saat ibunya sedang berbicara dan sambil menggosokan lampu itu , tiba-tiba asap membumbung dan muncul seorang raksasa peri lampu . Peri tersebut pun menyeruh ibunya aladin untuk menyebutkan sebuah permintaan .kemudian aladin yang sudah pernah mengalami hal tersebut, lalu iya memberikan perintah kepada peri lampu tersebut untuk menyiapkan makan untuknya dan ibunya . Dalam waktu yang singkat peri lampu membawa makanan yang lezat-lezat kemudian menyuguhkannya .

Demikian hari, bulan , tahun berganti, aladin pun menjadi seorang pemuda dan hidupya pun bahagia dengan ibunya . Suatu hari lewatlah di depan rumahnya seorang Putri Raja . Ia sangat terpesona dan merasa jatuh cinta kepada Putri Raja itu . Aladin lalu menceritakan keinginanya kepada ibunya untuk memperistri putri raja . lalu ibunya pun berkata “ Tenanglah aladin Ibu akan usahakannya “. Ibu pergi keistana raja dengan membawa permata-permata kepunyaannya aladin. Yang kedua kalinya setelah di rumah aladin dan ibunya menggosokan lampu dan meminta peri lampu untuk membawakan sebuah istana , lalu kemudian aladin dan ibunya menunggu di atas bukit . Nun jauh disana, si penyihir melihat semua kejadian itu melalui bola kristal . lalu penyihir pergi ke tempat aladin dan pura-pura menjadi seorang penjual lampu di depan istaba aladin . Penyihir itu pun berteriak- teriak “ Tukarkan lampu  lama dengan lampu baru !“ . penyihir itu langsung menggosok lampu itu dan memerintahkan peri lampu memboyong istana beserta isinya dan istri aladin ke rumahnya. Setelah berkeliling aladin pun sangat terkejut dan meminta kepada peri cincin untuk mengembalikan semuanya kepada dirinya, tetapi peri cincin itu tidak mengabulkan permintaan aladin karena tenaganya tidak sebesar peri lampu . Sesampainya di istana, Aladin menyelinap masuk mencari kamar tempat sang Putri dikurung . Penyihir itu sedang tertidur karena ia kebanyakkan minum bir . Pada saat aladin mendekati penyihir yang sedang tertidur, ternyata lampu ajaib menyembul ke kantongnya , aladin kemudian mengambilnya dan menggosokkannya . kemudian aladin meminta kepada peri tersebut untuk menyingkirkan penyihir tersebut . Penyihir terbangun dan langsung menyerang aladin tetapi peri lampu itu langsung membanting penyihir hingga tewas . "Terima kasih peri lampu, bawalah kami dan Istana ini kembali ke Persia". Sesampainya di Persia Aladin hidup bahagia. Ia mempergunakan sihir dari peri lampu untuk membantu orang-orang miskin dan kesusahan.


Tauhid :

cerita tersebut memang cukup menarik dan bagus , tetapi menurut ajaran islam kita sebagai orang islam tidak boleh mempercayai hal-hal tersebut seperti meyakini kalau lampu ajaib bisa memberikan apa yang kita pinta dan sebagainya , karena perilaku itu sama saja kita menduakan Allah S.W.T dan sesugguhnya Allah lah yang memberikan segalanya kepada semua umatnya 

Sekian dari saya kurang dan lebihnya Mohon Maaf 

Wassalamu'alaikum Wr. Wb


Tidak ada komentar:

Posting Komentar